Friday, November 9, 2007

Pelatihan Guru SILN di Kuala Lumpur

Pelatihan di Malaysia

Aku pulang dari rantau bertahun-tahun di negeri orang …..oh Malaysia….
Oh…. Dimana kawan dulu kawan dulu yang sama berjuang
Inilah kisahku semalam di Malaysia
………………………………………………………….
Kalau mendengar bait lagu diatas, penulis sangat senang sekali mendengarkannya (maklum pendengar yang baik), meskipun sekarang hubungan Indonesia dengan Malaysia diberitakan di koran-koran menampakkan ketidakharmonisan,dari gara-gara banyaknya kasus, dari kasus pelecehan TKI,pewukulan wasit sampai ke angklung & batik dan mungkin kasus-kasus yang lainnya.
Penulis pada kesempatan ini, tidak akan mengomentari hubungan antara Malaysia dan Indonesia, bukan pula mengangkat atau menerangkan sebuah lagu, apalagi menerangkan masalah Pertahanan dan Keamanan. Tapi penulis akan menyampaikan kegiatan selama di Malaysia. Kebetulan penulis berkesempatan pergi ke Malaysia dalam rangka pelatihan guru Indonesia Luar Negeri, mewakili dari Sekolah Indonesia Cairo.Tadinya sih juga agak khawatir dengan ketegangan-ketegangan yang terjadi di Malaysia ada imbasnya, tetapi Alhamdulillah selama disana tidak terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan.
Pelatihan dilaksanakan khusus untuk guru SILN,perwakilan dari 14 SILN (Sekolah Indonesia Tokyo, SI Kuala Lumpur, SI Davao,SI Belanda, SI Mekkah, SI Jedah, SI Riyadh, SI Bangkok, SI Myanmar, SI Rusia, SI Syria, SI Serbia,SI Singapura, SI Cairo) . Dilaksanakan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Pendidikan Mutu dan Tenaga Kependidikan, kebetulan yang buka langsung Pak Dirjen (Prof Zamroni), dilaksanakan di Kuala Lumpur, tepatnya di Hotel Vistana, dari tanggal 17 September sampai dengan 21 September 2007.
Materi yang disajikan meliputi: Materi Inti (Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran, pengembangan Silabus, Standar Ketuntasan Belajar Mengajar,Penelitian Tindakan Kelas, Pembelajaran Multi Grade) dan Materi Penunjang meliputi: ESQ, Sosialisasi Sertifikasi, dan Kebijakan Pembinaan Kepegawaian.
Memang materi selama penataran ini banyak banget, ditambah dengan pelaksanaannya di Bulan Ramadhan, membuat kita bisa lebih khusyu, meskipun agak melelahkan. Tapi rata-rata hampir setiap peserta pernah tidak sahur karena kesiangan bangunnya. Karena kelelahan atau bisa jadi memang khusyu juga tidurnya. Kalau penulis sih nggak….., maksudnya nggak jauh beda…he…he….
Metode Pelatihan dilaksanakan dengan berbagai variasi, meliputi : pengarahan, presentasi Diskusi dan tanya jawab serta kerja kelompok. Sehingga materi yang padat ditambah dengan pelaksanaannya di Bulan ramadhan ini tidak menjadi bosan dan menjadi lebih komunikatif.
Narasumber pelatihan ini dari beberapa instansi/ahli yang kompeten, dari Diknas (HJ Maria W.), Deplu (Darmansyah Djumala, Kapusdiklat Deplu), Pakar Psykology (Prof Noor Rochman, Guru Besar UGM), Guru Inti (Enny Wachyuni, Guru SD Jakarta), Pakar ICT (Khalid Mustafa, ST, Staf Diknas bag. Komunikasi, Biro KLN), Ahli Pendidikan (Prof Darhim, Guru Besar UPI Bandung).Kepegawaian (Mashuri Mashab)
Pelatihan ditutup oleh Atdikbud Kuala Lumpur, dan diakhir kesempatan seluruh peserta refrehing,diantar jalan-jalan di Kuala Lumpur, sekaligus kunjungan ke Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.
Kemudian di saat perjalanan pulang (transit di Singapura), Penulis juga sempat kunjungan ke Sekolah Indonesia Singapura, serta melihat daerah Singapura dari sekolah sampai dengan daerah-daerah wisatanya.


Demikianlah sekelumit perjalanan penulis selama pelatihan di Kuala Lumpur. Dengan pelatihan ini, semoga bisa mengembangkan pendidikan dimasa datang dan berbagi ilmu dengan kawan-kawan seprofesi, meskipun dengan segala kekurangan yang dimiliki, untuk sama-sama beribadah membangun anak bangsa.
Terimakasih.
Cairo, Oktober 2007
Penulis,
Salim Munajat

No comments:

PENDIDIKAN ABAD 21 BERBASIS COMPUTATIONAL THINKING

                                                          PENDIDIKAN ABAD 21 DENGAN ERA DIGITAL BERBASIS COMPUTATIONAL THINKING ( Hasil...