Tidak
mudah jadi kepala sekolah profesional, banyak hal yang harus dipahami, banyak
masalah yang harus dipecahkan, dan banyak strategi yang harus dikuasai, Kepala
sekolah merupakan penanggung jawab tunggal di sekolah. Kalau di dalam Angkatan Bersenjata
ada istilah “tidak ada prajurit yang
bersalah”, maka dalam arti pendidikan pun “tidak ada tenaga kependidikan yang
bersalah”, yang selama ini justru sering disalahkan adalah guru, padahal
sebagian besar sebagian besar kesalahan dan dosa guru adalah dosa dan kesalahan
kepala sekolah. Oleh karena itu, diperlukan kepala sekolah profesional, yang
dapat mendorong tenaga kependidikan untuk berkolaborasi dan bekerjasama dalam meningkatkan kualitas sekolah, serta
mewujudkan visi dan misinya.
Berikut
ini ada 7 Tip bagi guru yang baru menjabat sebagai Kepala sekolah, sehingga
sekolah dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, yaitu sebagai berikut :
1. Kepala
Sekolah mengelola Pembelajaran yang efektif di sekolah
Pembelajaran merupakan kegiatan utama
sekolah, yang dalam pelaksanaanya sekolah diberi kebebasan memilih strategi,
pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang paling efektif sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran, peserta didik, guru dan serta kondisi nyata
sumberdaya yang tersedia dan siap digunakan di sekolah. Dengan berbagai kondisi
dan semua perangkat di sekolah mendukung secara teratur dan konsisten dibawah arahan kepala sekolah dengan dibantu
oleh stafnya sehingga pembelajaran berjalan sesuai dengan target dan harapan
2. Kepala
sekolah mengelola Ketenagaan di sekolah
Pengelolaan ketenagaan mulai dari analisis
kebutuhan, perencanaan, rekruitment, pengembangan, hadiah (reward) dan sangsi (punishment),
hubungan kerja sampai evaluasi kinerja tenaga kependidikan (guru dan non guru)
dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan. Dan itu dilakukan sehingga penemptan
orang sesuai dengan kemampuannya, ‘the
right men on the right job”. Dan untuk peningkatan kulitas ketenagaan ini
mendorong kepada guru dan non guru untuk
aktif di MGMP, komunitas pendidikan atau
organisasi profesi dan aktif mengikuti pelatihan dan seminar atau meneruskan
pendidikannya, baik yang diadakan di sekolah maupun di luar sekolah, dengan
tidak menganggu kegiatan belajar mengajar.
3. Kepala
sekolah mengelola fasilitas
Pengelolaan fasilitas sekolah mencakup
pengadaaan, pemeliharaan, perbaikan, dan pengembangan sekolah. Kepala sekolah dibantu
oleh stafnya harus mengetahui secara pasti fasilitas yang diperlukan dalam
operasional sekolah, terutama fasilitas pembelajaran untuk memberikan kemudahahan belajar kepada peserta didik
4. Kepala
sekolah mengelola Keuangan
Pengelolaan
keuangan, terutama pengalokasian, dan penggunaan sekolah uang sudah sepantasnya
dilakukan oleh sekolah dibawah pimpinan dan koordinasi kepala sekolah secara
transfaran dan akuntabel. Hal ini dilakukan karena sekolah yang paling memahami
kebutuhannya, dan sekolah juga bisa mencari dana melalui berbagai kegiatan yang
dapat mendatangkan hasil agar perkembangan ke depan sumber keuangan tidak
semata-mata tergantung pada pemerintah. Termasuk melakukan penataan penggajian
guru dan staf berdasarkan kinerjanya, dibuat aturannya, jangan sampai rajin
atau malas sama saja pendapatannya
5. Pengelolaan
peserta didik
Pengelolaan
kepesertadidikan, mulai dari penerimaaan, pengembangan, pembinaan,
pembimbingan, penempatan untuk melanjutkan sekolah atau untuk memasuki dunia
kerja, hingga sampai pada pengurusan alumni, sehingga sekolah benar-benar
menjadi rumah kedua bagi peserta didik dan akan berkesan selamanya. Termasuk Mencari
keunikan sekolah lalu kerahkan segenap biaya dan SDM untuk membesarkannya. Misalnya cari eskul yang unik dan jarang untuk dibesarkan
sebagai branding.
6. Kepala
sekolah menjalin Hubungan dengan Masyarakat dan Dunia Usaha
Masyarakat termasuk dunia usaha merupakan
partner sekolah dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran, karena sekolah
merupakan bagian integral dari masyarakat. Kerjasama antara keduanya sangat
penting untuk meningkatkan keterlibatan, kepedulian, kepemilikan dan dukungan
operasional, baik moral maupun finansial. Dan melalui peran aktif dari kepala
sekolah dan warganya sehingga benar-benar peran dan hubungan dengan masyarakat
ini bisa dioptimalkan
7. Kepala sekolah
mengembangkan program kewirausahaan di
sekolah
Wirausaha adalah orang atau
lembaga yang dapat meningktakan nilai tambah terhadapa sumber tenaga kerja,
alat, bahan dan aset lain serta orang yang meperkenalkan perubahan, inovasi dan
cara-cara baru.Berwirausaha di sekolah berarti memadukan kepribadian, peluang,
keuangan dan sumberdaya yang ada di lingkungan sekolah guna mengambil
keuntungan. Jika dikaitkan dengan
kegiatan sekolah, maka kepala sekolah harus mampu menafsirkan berbagai
kebijakan dari pemerintah sebagai kebijakan umum, sedangkan opersioanalisasi
kebijakan tersebut untuk mencapai hasil yang maksimal perlu ditunjang oleh
kiat-kiat kewirausahaan. Misanya jika dana bantuan dari pemerintah terbatas,
sedangkan kegiatan banyak, maka kepala sekolah harus mampu mencari peluang
untuk mendayagunakan berbagai potensi masyarakat dan lingkungan sekitar. Jika
ingin sukses mengembangkan program kewirausahaan di sekolah. Maka kepala
sekolah, tenaga kependidikan baik guru maupun non guru, dan peserta didik harus
dilatih dan dibiasakan berpikir wirausaha. Oleh karena itu, Kepala sekolah
harus mampu membimbing mereka untuk memahami dan mengembangkan sikap
kewirausahaan sesuai dengan tugas masing-masing.
Demikianlah
apa yang seharusnya dlakukan untuk Kepala Sekolah profesional, semoga dengan
tulisan ini menjadi insrpiarasi bagi kita semua, terutama kepala sekolah untuk selalu meningkatkan profesionalitasnya demi
majunya dunia pendidikan.
Sumber Pustaka
1.
Mulyasa, E. 2018, Menjadi Kepala Sekolah
Profesional, Bandung, Rosda.
2.
Danim, Sudarwan, 2003, Kepemimpinan
konsep dan Transformasi, Bengkulu, UNIB.
3.
Suryosubroto, B, 2004, Manajemen
Pendidikan di Sekolah, Jakarta, Rineka Cipta.
Salim Munajat