Thursday, June 25, 2020

7 Tips bagi guru yang baru menjabat sebagai pimpinan di sekolahnya





Tidak mudah jadi kepala sekolah profesional, banyak hal yang harus dipahami, banyak masalah yang harus dipecahkan, dan banyak strategi yang harus dikuasai, Kepala sekolah merupakan penanggung jawab tunggal di sekolah. Kalau di dalam Angkatan Bersenjata ada istilah “tidak  ada prajurit yang bersalah”, maka dalam arti pendidikan pun “tidak ada tenaga kependidikan yang bersalah”, yang selama ini justru sering disalahkan adalah guru, padahal sebagian besar sebagian besar kesalahan dan dosa guru adalah dosa dan kesalahan kepala sekolah. Oleh karena itu, diperlukan kepala sekolah profesional, yang dapat mendorong tenaga kependidikan untuk berkolaborasi dan bekerjasama  dalam meningkatkan kualitas sekolah, serta mewujudkan visi dan misinya.
Berikut ini ada 7 Tip bagi guru yang baru menjabat sebagai Kepala sekolah, sehingga sekolah dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, yaitu sebagai berikut :
1.    Kepala Sekolah mengelola Pembelajaran yang efektif di sekolah
     Pembelajaran merupakan kegiatan utama sekolah, yang dalam pelaksanaanya sekolah diberi kebebasan memilih strategi, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang paling efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, peserta didik, guru dan serta kondisi nyata sumberdaya yang tersedia dan siap digunakan di sekolah. Dengan berbagai kondisi dan semua perangkat di sekolah mendukung secara teratur dan konsisten  dibawah arahan kepala sekolah dengan dibantu oleh stafnya sehingga pembelajaran berjalan sesuai dengan target dan harapan

2.    Kepala sekolah mengelola Ketenagaan di sekolah
     Pengelolaan ketenagaan mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, rekruitment, pengembangan, hadiah (reward) dan sangsi (punishment), hubungan kerja sampai evaluasi kinerja tenaga kependidikan (guru dan non guru) dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan. Dan itu dilakukan sehingga penemptan orang sesuai dengan kemampuannya, ‘the right men on the right job”. Dan untuk peningkatan kulitas ketenagaan ini mendorong kepada guru dan non guru  untuk aktif di MGMP, komunitas pendidikan  atau organisasi profesi dan aktif mengikuti pelatihan dan seminar atau meneruskan pendidikannya, baik yang diadakan di sekolah maupun di luar sekolah, dengan tidak menganggu kegiatan belajar mengajar.

3.    Kepala sekolah mengelola fasilitas
    Pengelolaan fasilitas sekolah mencakup pengadaaan, pemeliharaan, perbaikan, dan pengembangan sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh stafnya harus mengetahui secara pasti fasilitas yang diperlukan dalam operasional sekolah, terutama fasilitas pembelajaran untuk memberikan  kemudahahan belajar kepada peserta didik

4.    Kepala sekolah mengelola Keuangan
     Pengelolaan keuangan, terutama pengalokasian, dan penggunaan sekolah uang sudah sepantasnya dilakukan oleh sekolah dibawah pimpinan dan koordinasi kepala sekolah secara transfaran dan akuntabel. Hal ini dilakukan karena sekolah yang paling memahami kebutuhannya, dan sekolah juga bisa mencari dana melalui berbagai kegiatan yang dapat mendatangkan hasil agar perkembangan ke depan sumber keuangan tidak semata-mata tergantung pada pemerintah. Termasuk melakukan penataan penggajian guru dan staf berdasarkan kinerjanya, dibuat aturannya, jangan sampai rajin atau malas sama saja pendapatannya

5.    Pengelolaan peserta didik
    Pengelolaan kepesertadidikan, mulai dari penerimaaan, pengembangan, pembinaan, pembimbingan, penempatan untuk melanjutkan sekolah atau untuk memasuki dunia kerja, hingga sampai pada pengurusan alumni, sehingga sekolah benar-benar menjadi rumah kedua bagi peserta didik dan akan berkesan selamanya. Termasuk Mencari keunikan sekolah lalu kerahkan segenap biaya dan SDM untuk membesarkannya. Misalnya cari eskul yang unik dan jarang untuk dibesarkan sebagai branding.

6.    Kepala sekolah menjalin Hubungan dengan Masyarakat dan Dunia Usaha
     Masyarakat termasuk dunia usaha merupakan partner sekolah dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran, karena sekolah merupakan bagian integral dari masyarakat. Kerjasama antara keduanya sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan, kepedulian, kepemilikan dan dukungan operasional, baik moral maupun finansial. Dan melalui peran aktif dari kepala sekolah dan warganya sehingga benar-benar peran dan hubungan dengan masyarakat ini bisa dioptimalkan

7. Kepala sekolah mengembangkan program  kewirausahaan di sekolah

    Wirausaha adalah orang atau lembaga yang dapat meningktakan nilai tambah terhadapa sumber tenaga kerja, alat, bahan dan aset lain serta orang yang meperkenalkan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.Berwirausaha di sekolah berarti memadukan kepribadian, peluang, keuangan dan sumberdaya yang ada di lingkungan sekolah guna mengambil keuntungan.  Jika dikaitkan dengan kegiatan sekolah, maka kepala sekolah harus mampu menafsirkan berbagai kebijakan dari pemerintah sebagai kebijakan umum, sedangkan opersioanalisasi kebijakan tersebut untuk mencapai hasil yang maksimal perlu ditunjang oleh kiat-kiat kewirausahaan. Misanya jika dana bantuan dari pemerintah terbatas, sedangkan kegiatan banyak, maka kepala sekolah harus mampu mencari peluang untuk mendayagunakan berbagai potensi masyarakat dan lingkungan sekitar. Jika ingin sukses mengembangkan program kewirausahaan di sekolah. Maka kepala sekolah, tenaga kependidikan baik guru maupun non guru, dan peserta didik harus dilatih dan dibiasakan berpikir wirausaha. Oleh karena itu, Kepala sekolah harus mampu membimbing mereka untuk memahami dan mengembangkan sikap kewirausahaan sesuai dengan tugas masing-masing.




Demikianlah apa yang seharusnya dlakukan untuk  Kepala Sekolah profesional, semoga dengan tulisan ini menjadi insrpiarasi bagi kita semua, terutama kepala sekolah  untuk selalu meningkatkan profesionalitasnya demi majunya dunia pendidikan.


Sumber Pustaka
1.      Mulyasa, E. 2018, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung, Rosda.
2.      Danim, Sudarwan, 2003, Kepemimpinan konsep dan Transformasi, Bengkulu, UNIB.
3.      Suryosubroto, B, 2004, Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta, Rineka Cipta.


                                                                      Karawang, 25 Juni 2020
                                                                      Salim Munajat

PENDIDIKAN ABAD 21 BERBASIS COMPUTATIONAL THINKING

                                                          PENDIDIKAN ABAD 21 DENGAN ERA DIGITAL BERBASIS COMPUTATIONAL THINKING ( Hasil...